Skip to content

Cerita Jokowi Menang Pilpres di HUT ke-8 Partai Perindo dan Jatah Prabowo Setelah Ini

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbagi cerita kiprahnya dari menjabat Wali Kota Solo hingga memenangkan pemilihan presiden (pilpres) dua kali.

Saat menceritakan kiprahnya itu, Jokowi menyelipkan kalimat ‘setelah ini jatahnya Prabowo’.

Jokowi menceritakan pengalamannya menang di semua kontestasi politik, termasuk dua kali menang pilpres, saat memberikan sambutan di acara HUT ke-8 Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (7/11/2022).

Jokowi mengatakan setelah ini kemungkinan jatahnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang merupakan rivalnya di dua pilpres sebelumnya. Jokowi awalnya mengenang masa pemilihan Wali Kota Solo hingga Gubernur DKI Jakarta.

“Saya ini dua kali wali kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, gubernur sekali menang,” kata Jokowi.

Jokowi kemudian diusung untuk maju Pilpres dan dua kali berhasil memenangkan kontestasi politik tersebut. Dia lalu meminta maaf kepada Prabowo Subianto sambil menyinggung jatah selanjutnya merupakan jatah Prabowo.

“Kemudian dua kali di pemilu presiden juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo,” ujar Jokowi.

“Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” sambung Jokowi. Kader Partai Perindo pun riuh dengan pernyataan Jokowi itu. Nama Prabowo terdengar diteriakkan oleh kader Partai Perindo.

Ditemui selepas acara HUT ke-8 Perindo, Jokowi menjelaskan lebih lanjut mengenai pernyataannya soal ‘setelah ini jatah Prabowo’.

Jokowi mempersilakan pernyataannya itu diartikan sebagai sebuah sinyal dukungan ke Prabowo Subianto.

“Ya diartikan sinyal ya boleh tapi kan saya ngomong juga nggak apa-apa,” kata Jokowi kepada wartawan.
Jokowi menitipkan pesan agar rivalitas di tahun politik tetap dijaga. Dia berbicara situasi ketidakpastian yang melanda seluruh negara di dunia.

“Kita harus menjaga rivalitas di tahun politik ini, persaingan yang sehat, persaingan yang baik karena kondisi global tidak mendukung ketidakpastian, sulit diprediksi, sulit dihitung, geopolitik global, ekonomi global, semuanya. Sehingga menuju ke tahun politik di 2024 betul-betul kita harus menjaga kompetisi, menjaga rivalitas dengan sebaik-baiknya,” kata Jokowi.

Detik.com

Bagikan